Kehamilan adalah saat yang paling membahagiakan dan ditunggu-tunggu setiap pasangan, khususnya calon ibu. Ada beberapa perubahan hormonal dan fisik yang terjadi saat kehamilan mulai berkembang. Beberapa di antaranya sangat umum dan terjadi pada hampir setiap kehamilan, namun ada pula beberapa gejala yang jarang dialami atau dikeluhkan.
"Justru dengan keluhan itu, wanita merasa menjadi seorang ibu," ujar Dr. Med. Ali Baziad, Sp.OG, dari Klinik Eksekutif Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina, Jakarta. Meski begitu, katanya, "Jangan dipandang sebagai penyakit dan jangan terlalu merasa terganggu. Kalau memang ingin hamil, berarti harus siap dengan gangguan-gangguan tersebut. Kalau ibu datang dengan segala keluhan dan semuanya minta diobati, nanti tiap ibu akan pulang membawa setoples besar obat-obatan. Justru kami, para dokter, paling tidak suka memberi obat pada saat kehamilan," tegas Ali.
Nah, agar tak merasa panik ketika mengalami gejala yang belum pernah didengar sebelumnya, ada baiknya mengenal beberapa gejala di antaranya:
NYERI PADA PUSAR
Mungkin gejala ini terkesan aneh atau jarang sekali terdengar. Yang jelas, bisa sangat menyakitkan, lho. Nyeri pada pusar disebabkan tekanan dari rahim yang membesar. "Tekanan dari bayi yang membesar inilah yang bisa menjadi penyebab nyeri pada pusar."
Untungnya, ini sangat jarang bahkan hampir tidak pernah dikeluhkan ibu hamil. Biasanya bisa sangat mengganggu sekitar minggu ke-20 masa kehamilan. Tapi jangan khawatir. Setelah lewat minggu ini, sakit pun akan mulai mereda.
CAIRAN MENINGKAT
"Aduh, jangan-jangan vagina saya infeksi, dok" Kalimat ini seringkali terdengar dari mulut ibu hamil. Ya, ibu hamil biasanya mengalami keputihan. Artinya, cairan pada vagina makin banyak dan berubah kental. "Pada saat kehamilan, tekanan darah ke vagina meningkat. Akibatnya, sekresi cairan juga akan bertambah. Inilah yang menyebabkan daerah sekitar vagina basah dan lembap sehingga kadang dapat menumbuhkan jamur," jelas Ali.
Tak usah khawatir karena gejala ini normal. "Hanya sebagian kecil yang perlu diobati. Karena jika vagina sangat kering, tidak ada pelicin, juga akan menyusahkan kelahiran." Tentu saja, Anda boleh mulai merasa "aneh" jika cairan tersebut berubah menjadi berwarna kuning kehijauan atau berbau sangat tajam. Jika demikian, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk menentukan apakah terjadi infeksi dan perlu-tidaknya mendapat perawatan. "Untuk mencegah infeksi, ibu hamil harus lebih menjaga kebersihan seputar vagina."
TAPAK TANGAN KESEMUTAN
Jangan salahkan kehamilan jika suatu hari tangan Anda terasa kesemutan atau terasa geli, seperti ada saraf yang menjalar di permukaan telapak tangan. Ini disebut carpal tunnel syndrome. Gejala ini relatif sering terjadi saat kehamilan dan terjadi akibat urat saraf yang tertekan pada pergelangan tangan.
Pada banyak kasus, masalah ini akan hilang setelah kelahiran. Namun ada beberapa ibu yang minta dioperasi untuk menghilangkan gejala ini. Jika ingin merasa sedikit nyaman, lakukan pijatan ringan pada telapak tangan atau gunakan sarung tangan plastik pada malam hari.
BENJOLAN DI GUSI
Jangan panik jika saat menyikat gigi di pagi hari, Anda menemukan benjolan kecil pada gusi dan gusi mengalami perdarahan. Benjolan ini dikenal dengan nama pyogenic granulomas (tumor kehamilan). Walau disebut tumor, sama sekali tak berbahaya dan bukan jenis tumor ganas yang bisa berkembang menjadi kanker. Benjolan ini akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Tapi jika Anda merasa takut dan tidak nyaman dengan kondisi tersebut, silakan datang ke dokter untuk berkonsultasi. Lebih cepat lebih baik. "Tapi biasanya kami tidak menganjurkan untuk dioperasi," jelas Ali.
RABUN AYAM
Kedengarannya memang tidak masuk akal. Tapi ada beberapa kasus yang memang terjadi. Apa hubungannya kehamilan dengan mata? Penyimpanan cairan mata selama kehamilan dapat mengubah ketajaman bola mata menuju pada rabun ayam. Pada waktu yang sama, peningkatan kadar estrogen membuat kondisi mata kering dan panas, penglihatan kabur, dan sensitif terhadap cahaya. Sama seperti gejala mengganggu lainnya, gangguan pada mata akan sembuh dengan sendirinya setelah kelahiran.
Catatan: Gangguan pada mata bisa juga merupakan gejala diabetes. Jadi, jangan lupa sampaikan pada dokter tentang riwayat penyakit Anda sesegera mungkin. "Biasanya bisa dilihat juga dari usia, riwayat kencing manis, dan darah tinggi."
NYERI PINGGUL & PANGKAL PAHA
Terbangun di malam hari dan merasakan nyeri pada pinggul dan pangkal paha? Itu adalah satu gejala lain yang cukup mengganggu saat kehamilan. Nyeri ini disebabkan oleh perubahan hormon kehamilan. Akibatnya, ikatan sendi tulang pada pinggul dan pangkal paha meregang dan tulang rawan melunak. Ini menyebabkan rasa sakit ketika tidur menyamping di malam hari. "Yang terjadi adalah persiapan bayi untuk melewati pangkal panggul. Kalau jalan lahirnya kaku, bayi tidak bisa lewat. Jadi, sendi-sendi tulangnya dibuat rileks," kata Ali.
TELAPAK KEMERAHAN
Telapak tangan dan telapak kaki berwarna kemerah-merahan? Mungkin Anda mengalami gejala yang dalam istilah kedokteran disebut palmar erythema, perubahan kulit yang dipicu oleh perubahan hormon saat kehamilan. Berita baiknya, warna kulit akan kembali seperti semula. Berita buruknya? Sabar menunggu hingga saat kelahiran tiba, ya.
"SARANG LABA-LABA"
Ada lagi perubahan pada kulit yang sering membingungkan pada calon ibu. Namanya spider nevi atau spider veins, yaitu jaringan pembuluh darah halus yang muncul di permukaan kulit wajah sehingga tampak seperti sarang laba-laba. Penyebabnya, perubahan hormon dan peningkatan volume darah.
Spider nevi juga akan muncul di bagian putih mata jika Anda salah mengejan atau mengejan terlalu keras saat melahirkan. "Ibu selalu dianjurkan untuk mengejan ke bawah. Tapi kadang ada ibu yang mengejan dengan cara mengeraskan muka. Padahal, sudah ikut senam hamil, tapi karena panik, jadi lupa," ujar Ali.
Garis-garis ini akan menghilang secara perlahan setelah melahirkan. "Tapi hati-hati, spider nevi bisa juga sebagai pertanda suatu penyakit, seperti lever," tambahnya. Jika hilang dalam waktu yang lama, demi kepuasan, cobalah berkonsultasi dengan dokter agar dapat segera menghilangkannya.