Kelenjar prostat berukuran sebesar biji walnut. Letaknya di bawah kandung kemih mengelilingi pangkal saluran kemih. Dalam menjalankan fungsinya, kelenjar prostat memerlukan hormon testoteron yang dihasilkan oleh buah zakar (testis).
Adapun kanker prostat merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat. Sel-sel kelenjar prostat tersebut berkembang secara abnormal tidak terkendali sehingga merusak jaringan di sekitarnya.
Kanker prostat jarang terjadi pada pria di bawah 40 tahun. Penderitanya paling banyak berusia di atas 50 tahun. Namun, bukan berarti pria usia muda tak perlu mewaspadainya. Asal tahu saja, kanker tersebut penyebarannya sangat lambat dan kebanyakan tak menimbulkan gejala.
Meski penyebabnya belum jelas, ditengarai ada beberapa kemungkinan faktor risiko munculnya kanker prostat. Di antaranya:
Kanker prostat jarang terjadi pada pria di bawah 40 tahun. Penderitanya paling banyak berusia di atas 50 tahun. Namun, bukan berarti pria usia muda tak perlu mewaspadainya. Asal tahu saja, kanker tersebut penyebarannya sangat lambat dan kebanyakan tak menimbulkan gejala.
Meski penyebabnya belum jelas, ditengarai ada beberapa kemungkinan faktor risiko munculnya kanker prostat. Di antaranya:
- Genetik
- Pola konsumsi
Dari berbagai riset diungkapkan, pola makan memengaruhi peningkatan kemungkinan seseorang dapat menderita kanker, apa pun jenisnya. Bahkan, para ahli gizi menyatakan, 80-90 persen kasus kanker berkaitan erat dengan makanan yang dikonsumsi. Berbagai penelitian mengatakan, risiko akan meningkat bila seseorang sehari-harinya mengonsumsi diet tinggi lemak.
- Gaya hidup
Merokok dan minum alkohol ditengarai menjadi pemicu munculnya kanker prostat. Selain itu, sering berganti-ganti pasangan juga membuka kesempatan terjadinya infeksi virus penyebab kanker yang ditularkan melalui hubungan kelamin.
- Lingkungan
Pekerja industri yang berkontak lama dengan logam kadmium (bahan pembuat batere), juga bahan-bahan kimia lain berisiko tinggi mengidap kanker prostat.
Pada tahap awal, kanker prostat biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi pada tahap selanjutnya sering timbul gejala/keluhan seperti:
- Sering buang air kecil terutama di malam hari.
- Buang air kecil harus mengejan.
- Sulit menahan buang air kecil.
- Tidak dapat buang air kecil sama sekali.
- Buang air kecil terasa sakit/panas.
- Ada darah dalam air seni dan air mani.
- Terasa sakit saat berejakulasi.
- Nyeri/kaki di daerah bokong, panggul, dan pangkal paha.