Siang itu Dit0 (4) tampak asyik bermain di halaman rumah bersama teman-temannya. Tapi tak lama kemudian, Dito berlari-lari masuk ke rumah. Hidungnya mengeluarkan darah. Ternyata Dito mimisan, padahal sebelumnya ia tampak sehat. Sebetulnya, apa, sih, mimisan itu dan berbahayakah? Menurut dr. Kishore R.J., SpA dari RSIA Hermina Podomoro, mimisan atau epitaksis adalah adanya perdarahan pada hidung. Biasanya, kalau tidak ada penyakit lain, mimisan hanya merupakan kelainan pada pembuluh darah di hidung. Dengan demikian, mimisan lebih karena faktor genetik, "Mungkin sejak lahir anak memang sudah sensitif," ujar Kishore. Untuk diketahui, mimisan biasanya terjadi sejak anak berusia 2 tahun. "Tapi yang paling sering, mulai muncul saat anak berusia 4 sampai 5 tahun."
Mimisan karena kelainan bawaan biasanya akan hilang sendiri saat usia anak bertambah besar. Biasanya di usia 10 atau 12 tahun, kebiasaan mimisan tersebut akan menghilang. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya mimisan adalah jika terjadi perubahan suhu. Misalnya, dari udara panas ke udara dingin, pembuluh darah hidung akan melebar, sedangkan pada keadaan pansa, pembuluh darah mengecil. Nah, karena terjadi perubahan suhu secara tiba-tiba, akhirnya pembuluh darah tersebut pecah.
Mimisan semacam ini sering mengejutkan orang tua, misalnya saja anak tiba-tiba mimisan saat berjalan di bawah udara yang panas, atau pulang sekolah saat tidur di AC, bangun-bangun ia mimisan karena dingin. Mimisan juga bisa terjadi saat anak demam. Selain itu, adanya infeksi atau pilek bisa menimbulkan mimisan. "Tapi yang sering dijumpai adalah anak sehat-sehat saja, tiba-tiba mimisan. Hal ini biasanya karena perubahan suhu tadi.
PENYAKIT LAIN
Tapi Bu-Pak, hati-hat, lo, mimisan juga bisa disebabkan karena penyakit-penyakit lain. "Ini yang harus diwaspadi dan diawasi," tegas Kishore. Beberapa penyakit yang disertai mimisan antara lain demam berdarah. Hati-hati jika anak mimisan pertama disertai dengan demam, karena ini bisa merupakan gejala demam berdarah.
Demam berdarah bisa menimbulkan perdarahan dimana saja, salah satunya di hidung," lanjut Kishore. Jadi, lanjutnya, saat anak mimisan orang tua harus memperhatikan betul kejadian, "minimal dievaluasi, apa betul hanya karena perubahan cuaca atau karena ada penyakit lain. Sebab, bisa jadi, penyakitnya adalah penyakit berbahaya." Tentu saja, untuk mendiagnosanya Anda harus membawa si kecil ke dokter.
Perlu diperhatikan, jika mimisan sering berulang pada anak Anda dan disertai demam. "Bila sering terjadi, mungkin enggak apa-apa, tapi mungkin juga ada sesuatu. Kadang-kadang yang membuat orang tua sering kecolongan mengganggap hal itu sepele karena sudah biasa terjadi pada anaknya. 'Ah, biasa, kalau panas ia pasti mimisan, kok.' Tapi pada keadaan tertentu, bisa saja ternyata itu merupakan gejala penyakit lain. Biasanya, mimisan, karena penyakit tertentu tidak berhenti-henti."Bila mimisan akibat faktor genetik, biasanya akan cepat berhenti. Nah, bila mimisannya tidak berhenti-henti sebaiknya curiga," lanjut Kishore.
BISA KARENA LEUKEMIA
Yang jelas orang tua tak perlu panik saat menghadapi anak mimisan. Terlebih lagi, lamanya anak mimisan sangat bervariasi dan tidak bisa disamakan pada masing-masing anak. "Tapi biasanya, mimisan karena faktor genetik tidak berlangsung lama. Begitu perdarahan, ditampung sebentar, langsung berhenti. Bahkan tanpa ditampung, sebentar pun, kadang berhenti sendiri."
Lain halnya pada mimisan akibat adanya penyakit tertentu. Biasanya mimisan akan berulang terus. Dalam sehari bisa terjadi beberapa kali mimisan. "Tapi kalau setiap kali anak demam selalu mimisan, misalnya, karena perubahan suhu, mungkin saja tidak terlalu berbahaya."Yang jelas, toleransi waktu kaoan anak mimisan karena demam berdarah sangat relatif. "Tergantung jumlah trombositnya dan hal ini tidak bisa diprediksikan. Ada anak yang baru lima hari kemudian mimisan, tapi ada anak yang satu hari demam sudah mimisan,"terang Kishore.
Kemungkinan berikutnya mimisan karena leukemia atau anemia aplastik. "Ini akibat adanya gangguan pembekuan darah," lanjut Kishore. Memang, aku Kishore, agak susah membedakan antara mana yang mimisan karena faktor genetik dan mana mimisan karena penyakit tertentu tadi. "Yang jelas, jika anak mengalami mimisan pertama, sebaiknya langsung dikonsultasikan ke dokter. Jika mimisan terjadi tanpa disertai demam dan sering berulang tanpa ada gangguan lain, maka biasanya ini karena faktor genetik," kata Kishore.
Tapi orang tua perlu waspada bila anak memang sering berdarah, tidak saja dihidung tetapi juga dibagian-bagian tubuh lain. Hal itu berarti ada kelainan darah pada diri si anak. Misalnya, kaki atau tangannya terbentur biru setelah terbentur. Mungkin ini merupakan indikasi adanya kelainan pembekuan darah. "Hal ini bisa terjadi karena kelainan pembekuannya sendiri, yaitu karena anemia aplastik, maupun leukemia. Ini yang memerlukan pengobatan tersendiri."
PEMBULUH DARAH DIBAKAR
Dengan beragam penyebab tadi, penanganan mimisan menjadi sangat tergantung pada penyakit dasarnya. "Kalau mimisannya karena faktor bawaan, ya, tidak bisa diobati." Biasanya mimisan karena kelainan bawaan bukan sesuatu yang berbahaya. Memang, aku, Kishore, setiap perdarahan pasti berbahaya. "Tapi kalau perdarahannya cuma sedikit, tidak terlalu berbahaya, kok," terang Kishore.
Yang jelas, mimisan akan menjadi berat jika perdarahannya terjadi terlalu sering. "Karena kadar hemoglobin akan menjadi rendah, sehingga anak menjadi anemia. Jadi, kalau kita bisa mencegah terjadinya perdarahan tentu tidak akan terjadi anemia," lanjutnya. Pada mimisan karena kelainan bawaan, kadang-kadang dokter juga menganjurkan agar pembuluh darah dibakar, meski tidak menjamin 100 persen kesembuhan. "Biasanya, sih, serangannya akan berkurang. Juga tidak menimbulkan efek yang berbahaya.
Hal tersebut bisa dilakukan jika memang perdarahannya menggangu sekali. Jadi pembuluh darahnya ditutup." Alternatif penanganan lain adalah dengan ditampon. Caranya dengan memasukkan kapas ke lubang hidung. Dulu orang tua sering menggunakan daun sirih untuk mengatasi perdarahan. "Prinsipnya sama, hanya untuk menekan perdarahan. Bila ini tidak menolong, dolter biasanya memberikan tampon yang diberikan obat supaya pembuluh darahnya mengecil dan menutup." Tapi, cara ini tidak banyak membantu jika mimisan terjadi akibat adanya penyakit tertentu. "Ya, penyakit dasarnya yang harus segera diobati," tegas Kishore.
MASUK KE SALURAN PERNAFASAN
Nah, langkah apa yang bisa dilakukan orang tua mencegah terjadinya mimisan pada anak ? Pencegahan mimisan yang sering berulang karena faktor bawaan adalah mengusahakan supaya tidak terjadi perubahan suhu mendadak. Misalnya, anak pulang sekolah panas-panasan, kemudian dijemput mobil ber-AC. Sesampainya di rumah main panas-panasan lagi, setelah itu masuk lagi ke ruang ber-AC.
Selain itu, yang juga harus diperhatikan adalah jangan sampai darah mimisan tersedot ke saluran pernafasan. "Kalau tersedot dan tertelan ke saluran pencernaan, sih, tidak berbahaya. Paling keluar dalam bentuk faces (buang air besar) berwarna hitam," ujar Kishore. "Karena asam lambung, maka darah yang tertelan akan berwarna hitam kala keluar." Yang berbahaya justru kalau darah tersedak ke saluran nafas. Sebab bisa menutup saluran nafas. "Tapi kejadian seperti ini memang jarang terjadi, kecuali anak dalam posisi tidur."
Dalam posisi duduk atau berdiri, darah yang keluar akan turun ke bawah. "Dalam posisi tidur pun kadang-kadang akan turun ke bawah, bukan ke tenggorokan," lanjut Kishore. Dalam keadaan sadar, kalau ada benda asing masuk ke tenggorokan, akan otomatis dikeluarkan atau ditelan ke saluran pencernaan, tidak akan masuk ke saluran nafas. "Yang berbahaya adalah jika anak dalam keadaan tidur terlentang terjadi perdarahan besar. Kemungkinan bisa menutup saluran nafas." Nah, Bu-Pak, mengingat akibatnya yang tidak kecil, sebaiknya memang tidak pernah menganggap sepele hal tersebut. Kasihan, kan, buah hati Anda pun, pasti tak nyaman mengalaminya.
YANG PERLU DIPERHATIKAN
*Hentikan perdarahan
Caranya dengan memasukkan tampon atau daun dirih ke lubang hidung. Prinsipnya, demi menghentikan perdarahan. Segera konsultasikan ke dokter bila perdarahan tetap berlangsung setelah mendapat pertolongan tersebut.
*Perhatikan keadaan anak
Jika anak demam diikuti mimisan pertama, sebaiknya cepat berkonsultasi ke dokter. Sebab, keadaan ini dikhawatirkan sebagai indikasi penyakit lain yang lebih berat. *Jaga, jangan sampai terjadi perubahan cuaca yang mendadak. Karena cuaca berpengaruh sekali terhadap kemungkinan berulangnya mimisan.