1000 hari pertama bayi hingga dirinya menginjak usia 2 tahun merupakan periode emas yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak secara optimal demi masa depannya. Pada masa ini, nutrisi yang lengkap menunjang pertumbuhan otaknya sebagai modal masa depan. Kendati demikian, stimulus juga memiliki kedudukan penting untuk perkembangan kecerdasan.
Memahami hal ini, dr. Arifianto, Sp A., spesialis kesehatan anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, membeberkan 5 rahasia membesarkan bayi cerdas.
Jalin ikatan emosional yang erat. Ini bisa didapat dari memberikan bayi naluri rasa aman dengan selalu mengupayakan skin to skin contact sejak baru lahir. Selain itu, memberi pijatan lembut pada tubuhnya, pakaikan sendiri pakaian bayi, serta berbicara pada bayi sejak awal dapat menjadi pemicu naluri rasa aman bayi. Dan, hindari bertengkar di hadapan bayi karena akan menularkan rasa cemas pada bayi.
Sering bercakap-cakap dengan bayi. Semakin banyak kosa kata yang didengar sejak awal, makin dini anak mengembangkan kemampuan bicaranya. Anak berusia 3 tahun yang telah dapat berbicara dengan baik, dikatakan memiliki IQ yang lebih tinggi dibanding yang lain. Cobalah berbicara dalam nada yang bervariatif ketika berbicara dengan bayi.
Optimalkan ekspresi wajah saat berkomunikasi. Bayi dapat menangkap ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya, semenjak masih berusia 3 hingga 4 bulan. Kemampuan membaca ekspresi wajah adalah dasar komunikasi non verbal anak. Jika perlu, kerap tunjukkan ekspresi wajah yang ceria dan bahagia sehingga bayi juga menjadi bayi yang bahagia.
Batasi penggunaan car seat dan stroller. Lebih baik bagi bayi untuk digendong daripada menggunakan stroller. Bahkan menggendong bayi dengan tangan, lebih baik daripada menggendong dengan kain atau gendongan kangguru. Saat digendong dengan tangan, bayi dapat berotasi sesuka hatinya, bergerak lebih leluasa, dan dapat melihat ke banyak sisi seperti yang diinginkannya. Ini akan membuat bayi banyak belajar dari lingkungan sekitar.
Tunjukkan benda yang dituju sembari berbicara. Gunakan kalimat panjang yang menjelaskan berbagai benda yang Anda tunjuk. Kendati bayi belum paham apa yang dijelaskan orang dewasa, mereka akan mengingat apa yang tertangkap pendengarannya. Ini akan membuatnya lebih cepat bicara. Pada bayi berusia 9 bulan, mereka mulai memahami ketika Anda menunjuk ini dan itu sembari berbicara.