Perempuan yang sudah mendapatkan haid sejak usia belia ditengarai kurang bisa bertahan bila menderita kanker ovarium dibandingkan dengan remaja yang menstruasi pertamanya datang lebih lama. Risiko yang sama juga dihadapi wanita yang belum menopause. "Faktor risiko reproduksi terhadap terjadinya kanker ovarium memang belum jelas, tapi faktor reproduksi berpengaruh terhadap ketahanan seorang pasien saat ia divonis menderita penyakit ini," kata Dr Cheryl L Robbins.
Seperti dilaporkan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Bimoarkers, dan Preventions, Robbins dan timnya menganalisis data dari 410 wanita penderita kanker ovarium yang mengikuti studi Cancer and Steroid Hormone di tahun 1980. Selama 9 tahun pengamatan, 212 wanita meninggal. Dari hasil analisis diketahui, masa menstruasi yang datang sebelum usia 12 tahun meningkatkan risiko kematian hingga 51 persen, dibandingkan dengan mereka yang mulai mendapat haid di usia 14 tahun atau lebih. Sementara itu, wanita yang mengalami masa menstruasi lebih lama, atau belum menopause di usianya, risiko kematiannya mencapai 67 persen.
"Hasil penelitian ini bisa memberikan arah baru dalam studi tentang penyakit ini, bukan perubahan pengobatan," kata Dr Mary B Daly, editorial jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers, and Prvention.
Meski penderita kanker ovarium lebih sedikit, tetapi angka kematiannya cukup tinggi. Pasalnya, kanker ini tidak menunjukkan gejala sampai periode tertentu. Ketika terjadi keluhan, biasanya kanker sudah sampai stadium lanjut.