Pengalaman seorang anak dalam menjalani pengobatan kanker memang dapat menjadi hal yang traumatis, menyedihkan, dan merasa terisolasi. Hal tersebut, umumnya tidak hanya dirasakan pada penderita tapi juga orangtua mereka. “Sikap orangtua sangat menentukan. Ia sebaiknya tidak terlalu memperlihatkan kekhawatirannya. Tidak dapat dipungkiri, posisi orangtua memang sulit. Akan tetapi jika orangtua sulit menerima, kondisi anak secara fisik akan terpengaruh. Ketika orangtua stabil, anak juga akan stabil,” ujar
DR. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psi., dari
RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.
Ia menambahkan, orangtua perlu mencari informasi sebanyak-banyaknya, salah satunya melalui pengalaman-pengalaman orangtua yang pernah mendampingi anak yang mengalami kanker. “Memang ketika orangtua mendengar anaknya kena kanker, pasti akan sangat terpukul. Jadi mereka pun butuh dukungan. Makanya orangtua anak yang kena kanker pun memerlukan psikolog agar
coping dengan anaknya lebih baik, karena sekali lagi, sikap orangtua sangat menentukan,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela ICCCPO Meeting Asia 2012.
Dalam penelitiannya, Gamayanti menemukan bahwa stres
, coping (mengatasi, Red.), dan pencapaian adaptasi memiliki hubungan yang erat. “Orangtua yang bisa mengatasi stres
dengan baik maka
coping strategy-nya pun akan positif. Hasilnya, stres anak akan menurun dan berakibat positif dalam pencapaian adaptasi anak,” papar pengajar di Fakultas Kedokteran UGM ini
.
