Kini kandungan saya sudah menginjak 3 bulan, tapi saya cemas akan dampak dari obat-obatan yang saya makan tersebut. Bagaimana efek obat-obatan tersebut buat janin, Dok? Bisakah efek itu diminimalis dengan vitamin atau makanan? Saya tunggu jawab dokter. Terima kasih. (Yuni AK - Bekasi)
Bu Yuni, obat-obatan memang dapat berpengaruh terhadap bayi. Namun pengaruhnya tergantung pada jenis obat, lama pemberian, dan dosisnya. Setiap dokter akan memberi obat setelah memperhitungkan untung-ruginya atau faktor manfaat-risiko bagi ibu dan janin. Bila manfaatnya lebih besar dan juga aman bagi bayi, maka obat tersebut akan diberikan. Ampisilin termasuk golongan penisilin yang 'aman' diberikan bagi ibu dan bayi. Mengenai obat batuk dan penurun panas yang Ibu makan, mohon menanyakannya kembali kepada dokter Ibu, apa jenis obatnya.
Bercak pada awal kehamilan biasanya terjadi pada saat hasil konsepsi (embrio) ditanam di rongga rahim (proses implantasi). Pada waktu tersebut terjadi sedikit perdarahan karena ada pembuluh darah pada endometrium (selaput lendir rahim) yang terbuka akibat proses implantasi. Biasanya perdarahan tersebut berlangsung 1-2 hari saja dan jumlahnya tidak banyak (berbentuk vlek-vlek saja).
Untuk menilai keadaan janin Ibu, saat ini sudah dapat dilakukan penapisan (screening) kelainan bawaan mulai kehamilan 13-14 minggu melalui USG transvaginal (melalui vagina) dan kehamilan 18-20 minggu melalui USG transabdominal (melalui perut). Bisa juga melalui pemeriksaan darah, misalnya "triple test", sayangnya akurasi pemeriksaan tersebut belum cukup memuaskan.
Makanan yang memenuhi syarat empat sehat lima sempurna, alami, dan dimasak dengan baik akan sangat membantu menjaga kesehatan dan pertumbuhan janin yang baik. Hindari makanan yang mengandung zat warna/zat pengawet berbahaya atau mengandung monosodium glutamat (vetsin), terutama pada kehamilan di bawah 4 bulan (17 minggu). Perbanyak juga memakan sayur dan buah-buahan. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan jangan memakan obat/vitamin secara sembarangan tanpa instruksi dokter. Demikian jawaban saya, semoga bermanfaat.
Bu Yuni, obat-obatan memang dapat berpengaruh terhadap bayi. Namun pengaruhnya tergantung pada jenis obat, lama pemberian, dan dosisnya. Setiap dokter akan memberi obat setelah memperhitungkan untung-ruginya atau faktor manfaat-risiko bagi ibu dan janin. Bila manfaatnya lebih besar dan juga aman bagi bayi, maka obat tersebut akan diberikan. Ampisilin termasuk golongan penisilin yang 'aman' diberikan bagi ibu dan bayi. Mengenai obat batuk dan penurun panas yang Ibu makan, mohon menanyakannya kembali kepada dokter Ibu, apa jenis obatnya.
Bercak pada awal kehamilan biasanya terjadi pada saat hasil konsepsi (embrio) ditanam di rongga rahim (proses implantasi). Pada waktu tersebut terjadi sedikit perdarahan karena ada pembuluh darah pada endometrium (selaput lendir rahim) yang terbuka akibat proses implantasi. Biasanya perdarahan tersebut berlangsung 1-2 hari saja dan jumlahnya tidak banyak (berbentuk vlek-vlek saja).
Untuk menilai keadaan janin Ibu, saat ini sudah dapat dilakukan penapisan (screening) kelainan bawaan mulai kehamilan 13-14 minggu melalui USG transvaginal (melalui vagina) dan kehamilan 18-20 minggu melalui USG transabdominal (melalui perut). Bisa juga melalui pemeriksaan darah, misalnya "triple test", sayangnya akurasi pemeriksaan tersebut belum cukup memuaskan.
Makanan yang memenuhi syarat empat sehat lima sempurna, alami, dan dimasak dengan baik akan sangat membantu menjaga kesehatan dan pertumbuhan janin yang baik. Hindari makanan yang mengandung zat warna/zat pengawet berbahaya atau mengandung monosodium glutamat (vetsin), terutama pada kehamilan di bawah 4 bulan (17 minggu). Perbanyak juga memakan sayur dan buah-buahan. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan jangan memakan obat/vitamin secara sembarangan tanpa instruksi dokter. Demikian jawaban saya, semoga bermanfaat.