Varises di kaki bukan cuma merusak penampilan tapi juga menimbulkan keluhan pegal, kaku, dan rasa nyeri pada bagian betis. Apa yang harus kita lakukan? Varises kerap muncul pada saat kita berbadan dua. Gangguan berupa pelebaran pembuluh darah balik ini tampaknya memang sepele, tapi ternyata cukup mengganggu. Kadang, kaki terasa pegal atau kaku.
Kemunculan varises ditandai dengan penonjolan-penonjolan pembuluh darah ke permukaan kulit di daerah betis. Biasanya varises berwarna hijau kebiru-biruan. Tonjolan ini bisa kecil, bisa juga sangat besar. Yang jelas, kurang sedaplah jika dipandang dan kerap membuat si pemilik varises merasa rendah diri.
ASAL-USUL
Apa sebetulnya yang terjadi? Sebenarnya penonjolan-penonjolan ini merupakan pembendungan aliran darah yang terjadi pada pembuluh-pembuluh darah balik (vena). "Fungsi pembuluh vena yang normal dan sehat adalah membawa darah kotor (darah yang banyak mengandung karbondioksida) kembali ke jantung," ujar dr. Nanang Hasani, Sp.OG, dari RSIA Hermina.
Karena harus bekerja melawan gaya berat, maka pembuluh vena dirancang untuk memiliki serangkaian katup yang mencegah membaliknya aliran darah. Bila katup ini hilang, darah cenderung berkumpul pada vena di mana tarikan gaya beratnya besar, seperti kaki dan anus. Nah, karena terbendung, aliran darah pun mencari jalan alternatif.
Caranya ? Dengan membuat "jalan baru" melalui pembuluh-pembuluh lain yang lebih kecil yang terletak lebih dalam. "Jalan baru" ini bisa terbentuk bukan cuma di kaki saja, melainkan di bagian tubuh mana saja.
MUNCUL SAAT HAMIL
Gangguan varises cenderung lebih banyak menyerang wanita yang bertubuh gemuk dibanding pria. Dan kerap dialami pertama kali oleh wanita yang sedang hamil. Bisa diduga penyebabnya adalah perubahan bentuk rahim yang kian membesar ukurannya, semakin menekan sejumlah pembuluh darah balik di sekitar bagian perut. Akibatnya, terjadilah penyempitan pada pembuluh darah yang tertekan, sehingga aliran darah di beberapa daerah bagian bawah perut menjadi tidak lancar.
Kecuali pembesaran ukuran rahim, hormon pun diduga menjadi penyebab timbulnya varises. Seperti kita tahu kehamilan membawa perubahan hormon. Hormon progresteronlah yang bertanggung jawab pada keadaan yang menyebabkan perubahan pada elastisitas dinding pembuluh darah.
Umumnya wanita yang sudah terkena varises sebelum hamil, akan mengalami varises yang lebih parah saat berbadan dua. Begitu juga varises akan muncul pada wanita hamil di atas usia 40 tahun atau pada kehamilan kedua, ketiga, dan seterusnya serta pada kehamilan dengan bayi kembar.
Kecuali hal yang sudah disebutkan, varises saat hamil bisa juga muncul akibat adanya infeksi.
BISA DI VAGINA
Betis memang bagian yang paling sering terkena serangan varises. Dan varises di bagian inilah yang paling mengganggu penampilan. Tapi sebenarnya varises bisa menyerang bagian tubuh lain, misalnya di anus, yang dikenal dengan istilah wasir atau ambeien.
Pada ibu hamil, varises pun bisa menyerang daerah vagina dan jalan lahir. Memang sangat jarang terjadi. Tapi, varises di bagian bisa menjadi masalah yang cukup serius karena akan mengganggu kelancaran proses melahirkan. "Gangguan proses persalinan akibat varises bisa membahayakan jiwa calon ibu yang menjalani persalinan normal. Sebab, saat proses mengejan yang kuat bisa mengakibatkan pecahnya varises yang ada di daerah vagina. Akibatnya akan terjadi perdarahan hebat," ungkap dr. Nanang.
Umumnya dokter akan menyarankan bedah caesar bagi ibu hamil yang sejak awal sudah terdeteksi mengalami varises di jalan lahir atau di vagina. Tujuannya untuk mencegah perdarahan yang tidak diharapkan.
MIRING KIRI
Varises yang muncul saat hamil umumnya diakibatkan oleh kehamilan itu sendiri. Varises ini muncul karena adanya perubahan pada fungsi dan alat tubuh, juga akibat perubahan hormon. Varises ini sulit dicegah kemunculannya.
Beberapa latihan memang bisa mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan varises, seperti pegal dan rasa kaku di kaki. Sering-seringlah mengangkat kaki sehingga posisinya menjadi lebih tinggi dari bagian tubuh lain. Ini bisa dilakukan selama beberapa waktu untuk mengurangi bendungan darah.
Tapi, perlu diingat cara tersebut di atas tidak menghilangkan varises sama sekali. Begitu juga dengan obat-obatan antivarises atau stocking kaki varises.
Untuk mengurangi terjadinya varises, ibu hamil sebaiknya sering berbaring dengan posisi miring ke kiri. Tujuannya agar pembuluh darah balik yang menuju ke jantung yang terletak di belakang rahim agak ke kanan, tidak tertekan.
INFEKSI
Keluhan varises berupa kaki bengkak atau rasa nyeri biasanya timbul apabila varises terserang infeksi. Keadaan ini disebut plebitis. Kuman penyebab infeksi ini masuk ke dalam tubuh pada waktu proses persalinan berlangsung. Kuman yang berhasil masuk lalu akan ikut aliran darah dan sampai di bagian tubuh yang terserang varises.
Inilah salah satu yang menyebabkan varises menetap kendati persalinan sudah berlalu. Malah si ibu akan merasakan sakit yang bertambah. Infeksi varises ini bisa menimbulkan demam dan pembengkakan.
Plebitis bisa juga diakibatkan oleh thrombus, yaitu zat pembeku pada darah dari rahim yang masuk ke dalam aliran darah. Kondisi ini dalam dunia kedokteran disebut thromboplebitis. Umumnya dokter akan memberi obat anti-pembengkakan dan anti-infeksi untuk mencegah thromboplebitis. Memang jenis yang ini jarang terjadi. Tapi mungkin saja, kan.