PENDERITA kanker kolorektal patut bergembira. Sebuah studi internasional yang dilakukan Roche menunjukkan, pengobatan kombinasi Xeloda dengan infusoxaliplatin (Xelox) pada pasien pasca operasi, terbukti bisa membuat pasien hidup lebih lama dalam kondisi bebas dari penyakit tersebut dibandingkan dengan pengobatan kombinasi kemoterapi infus 5-fluorouracil/leucovorin (5-FU/LV), yang digunakan sebelumnya.
Kanker kolorektal merupakan penyakit kanker kedua yang paling banyak menyebabkan kematian pada pria dan wanita di Eropa dan kasus kanker ketiga yang paling sering dilaporkan di dunia, hampir 1 juta kasus per tahun. Kanker kolon merupakan kanker yang menyerang usus besar yang merupakan bagian paling bawah sistem digestif, sedangkan kanker rektal merupakan kanker pada segmen akhir di bagian kolon. Keduanya lebih sering disebut kanker kolorektal.
Dalam studinya, para peneliti melibatkan 1886 pasien penderita kanker kolon stadium III yang telah menjalani operasi. Dalam studi yang mencakup 240 titik penelitian di 29 negara ini, para peneliti memberikan Xelox atau 5-FU/LV kepada pasien yang baru saja dioperasi, selama 24 minggu. Hasil studi menunjukkan, pasien yang menerima Xelox mengalami peningkatan angka harapan hidup bebas penyakit yang lebih signifikan dibandingkan dengan pasien yang menerima pengobatan 5-FU/LV.
Walau memang Xeloda telah disetujui bagi pengobatan pada tahap awal kanker kolon sebagai monoterapi, hasil studi ini menunjukkan bahwa dokter dapat menawarkan Xeloda sebagai kombinasi kemoterapi. Hal ini merupakan perkembangan yang penting bagi pasien karena kanker kolon dapat disembuhkan bila dideteksi dini, karenanya dokter memerlukan banyak pilihan pengobatan tutur William M. Burns, CEO Divisi Farmasi Roche.
Kedua kanker ini, sebelumnya telah diobati dengan Xeloda, obat kemoterapi oral yang sangat efektif dan dapat dipergunakan sebagai monoterapi. Namun, penelitian ini menunjukkan kalau Xeloda juga bisa digunakan sebagai terapi kombinasi dipadukan dengan obat lain.