Kelebihan Memakai Popok Cloth Diaper Clodi vs Popok Biasa

Sebelum ditemukan disposable diaperalias popok sekali pakai (pospak), para ibu menggunakan popok kain tradisional untuk bayinya. Bentuk popok ini sederhana. Hanya berupa kain segitiga bertali atau kain biasa yang dilipat dan diberi peniti untuk menyatukannya. Penggunaan popok kain tradisional juga termasuk mudah namun daya serap yang minim membuat popok harus diganti setiap Si Kecil pipis. Alhasil ibu tak boleh lengah memperhatikan kondisi popok anak dan mau tak mau cucian makin menumpuk. Meski demikian, popok kain relatif aman untuk bayi.

Kemudian ditemukan pospak yang dapat menampung air pipis Si Kecil dan menjaga permukaannya tetap kering. Penggunaan yang mudah, praktis, dan daya serap air yang tinggi, membuat ibu lebih tenang. Namun konsep sekali pakainya membuat pengeluaran ibu melambung. Di samping itu, bahan kimia yang terkandung dalam pospak pun dinilai berbahaya untuk Si Buah Hati. Penggunaan pospak ini juga ternyata kurang ramah lingkungan karena membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami.

Terakhir, muncul cloth diaper yang populer dengan nama clodi. Clodi ini disebut-sebut sebagai jalan tengah antara keamanan popok kain tradisional dan kepraktisan pospak. Benarkah clodi memenuhi dua keuntungan tersebut?

Lebih Hemat
Untuk kenyamanan ibu dan bayi, popok memang terus berevolusi. Penggunaan popok sekali pakai yang cukup membebani orangtua karena harganya mahal, disiasati dengan membuat popok yang bisa menampung banyak cairan tapi tetap bisa digunakan di kemudian hari, yaitu clodi. “Seperti namanya, cloth diaper itu berarti popok kain yang dijahit sedemikian rupa sehingga siap pakai. Tujuan pembuatannya sama dengan pospak, tapi clodi bisa dicuci dan digunakan kembali,” kata Elma Fitria, product expert cloth diaper.
Hemat tentu menjadi nilai lebih clodi. Selain itu, konsep reusable termasuk ramah lingkungan dan membuat sampah rumah tangga berkurang. Apalagi clodi dapat digunakan sejak Si Buah Hati lahir hingga beratnya mencapai 15 kg. Bahkan jika dirawat dengan benar, menurut Elma yang mendirikan Bina Bani Baby Gallery ini, clodi dapat digunakan kembali jika kelak Si Kecil telah memiliki adik.

Agar dapat disesuaikan dengan keperluan, clodi memiliki jenis yang berbeda-beda. Ada yang bagian pinggangnya dikelilingi karet dan tersedia dalam aneka ukuran berbeda, ada juga yang tersedia dalam satu ukuran namun dilengkapi kancing untuk disesuaikan dengan perut dan paha bayi.

Clodi biasanya memiliki tiga lembar kain microfiber yang biasa disebut insert untuk menampung cairan. Insert bisa dijahit langsung bersama clodi tapi ada juga yang dibuat terpisah sehingga ibu harus melipat dan memasangkan insert pada salah satu lapisan dalam clodi. “Ada juga beberapa clodi yang memiliki empat lapisan. Ditambah satu lembar kain micro fleece yang bersifat water-repellent, jadi kalau kena air, sifatnya tidak menampung, melainkan meneruskan ke lapisan selanjutnya. Sehingga permukaan yang menempel ke kulit lebih kering,” tambah ibu dua anak ini.

Sayangnya, clodi menyebabkan bagian yang menempel ke kulit ikut basah jika daya tampungnya melebihi maksimal. Namun menurut Elma, ini justru berguna untuk membiasakan toilet training pada anak. “Anak berumur dua tahun biasanya sekali pipis banyak, lalu permukaannya akan basah dan membuat dia tidak nyaman ketika penampung cairannya penuh. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk membantu toilet training. Jika memakai pospak, permukaannya yang tetap kering membuat anak merasa nyaman-nyaman saja walaupun sudah penuh,” papar Elma.

Sesuaikan dengan Anak
Di luar kelebihan yang ditawarkan clodi, beberapa ibu yang sudah mencoba mengeluhkan ruam pada permukaan kulit bayi, juga cairan pipis yang sering tembushingga celana bayi ikut basah. Ada juga beberapa anak yang merasa tidak nyaman karena telah terbiasa menggunakan pospak dan aroma tak sedap yang sulit hilang.

Menanggapi hal ini, Elma memberikan beberapa poin yang harus diperhatikan untuk menjaga kenyamanan Si Kecil ketika menggunakan clodi. “Kita harus pastikan ukurannya pas, tidak longgar juga tidak terlalu ketat,” saran Elma. Selain itu, lanjut Elma, penggunaan clodi yang kurang pas dan longgar bisa membuat cairan ke mana-mana dan basah. “Terutama untuk anak laki-laki yang titik tempat keluar air pipisnya bisa bergeser,” tambah Elma.

Ia juga menambahkan, untuk bayi yang kulitnya sensitif memang tidak bisa memilih clodi sembarangan. “Untuk pengguna pertama, coba satu dulu saja. Jika bayi tidak cocok, bisa dicoba jenis yang lain. Pemilihan kain dan model itu memang harus disesuaikan dengan anak. Biasanya, sih, yang disukai yang kainnya waterproof,” tambahnya.

Clodi umumnya dapat menampung 200 ml cairan dan bisa digunakan selama 6 jam per hari. Akan tetapi, kondisi ibu dan bayi yang berbeda memang menyebabkan dampak yang berbeda pula pada penggunaan clodi ini. Pada anak yang memiliki cairan pipis banyak (heavy water), misalnya, maka penggantian clodi harus dilakukan lebih sering. Sama halnya pada musim hujan yang membuat Si Kecil lebih sering pipis. Sehingga, ketelitian ibu dalam memperhatikan kondisi clodi Si Buah Hati harus tetap diutamakan.

Rawat dengan Cermat
Apa saja yang harus diperhatikan agar kondisi clodi tetap awet dan dapat diturunkan untuk adiknya, juga membuat Si Kecil nyaman? Simak tipsnya, yuk!
- Sebelum pemakaian pertama, lakukan pre-wash dengan mencuci clodi sebanyak tiga kali. Cuci hanya dengan air bersih tanpa sabun, lalu keringkan, dan cuci kembali hingga tiga kali. Gunanya untuk meningkatkan daya serap sehingga dapat menampung lebih banyak cairan dan lebih mudah dibersihkan.
- Setelah itu, dalam pencucian harian dapat ditambahkan sedikit detergen yang tidak mengandung pewangi, pewarna, dan pemutih. Karena zat-zat kimia pada detergen ini mengandung enzim yang bisa tertahan di microfiber dan menyebabkan daya serapnya berkurang.
- Untuk menghilangkan noda, tambahkan sedikit sabun cair, air jeruk nipis, atau air cuka. Kemudian ketika dijemur, biarkan bagian yang terkena noda tersebut menghadap matahari langsung.
- Sebulan sekali, cuci clodi dengan cara merendam dan membilasnya dengan air hangat. Lakukan sebanyak tiga kali. Gunanya untuk memastikan semua sisa-sisa pencucian yang masih menempel bisa hilang.

Pilah-pilih Popok
Masing-masing jenis popok memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun saat memilihnya, utamakan kenyamanan dan keamanan Si Kecil oleh orangtua, terutama ibu.
Diaper (popok kain tradisional)

Kelebihan:
- Bahannya aman untuk bayi
- Harga murah

Kekurangan:
- Kurang praktis, harus segera diganti setiap sikecik pipis
- Jumlah cucian bertambah banyak.