- Usahakan bayi tidak tidur dalam keadaan tertelungkup. Posisi ini bisa mengakibatkan bayi sulit bernapas karena perkembangan paru-parunya memang belum sempurna (usia 1-12 bulan).
- Usahakan bayi tidur satu kamar dengan Anda. Tapi bukan di tempat tidur Anda, ya. Tempatkan boks atau keranjang bayi tidak jauh dari tempat tidur Anda, sehingga Anda tidak sulit untuk mengawasinya. Ini sekaligus memudahkan ibu menyusui di malam hari dan membentuk ikatan antara ibu dan bayi
- Usahakan tempat tidur bayi bebas dari mainan, selimut, dan bantal. Meski kesannya tidak berbahaya, perlengkapan ini bisa menutupi wajah bayi secara tidak sengaja dan membuatnya sulit bernapas.
- Jika Anda menggunakan jasa baby sitter atau menitipkan bayi kepada keluarga atau teman, terangkan kepada mereka bagaimana praktik tidur yang aman. Pastikan mereka mengikuti aturan yang Anda jelaskan untuk menghindari risiko kematian.
Ingat, satu dari lima penyebab sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi secara mendadak adalah ketika bayi tidak berada dalam pengawasan orangtua. Seperti, perawat bayi (baby sitter), keluarga, atau teman. Jadi, hati-hati, ya.
- Usahakan suhu kamar tidak terlalu panas agar bayi tetap merasa nyaman ketika tertidur. Bila terlalu panas, bayi mudah berkeringat, rambutnya lembab, pipi memerah, ruam panas, dan bernapas cepat. Kondisi ini membuat mereka jadi rewel dan melakukan banyak gerakan.
- Gunakan pakaian yang nyaman pada bayi.
- Jika anak terbiasa tidur dengan dot, pilihlah dot bertali atau klip untuk menghindari risiko tersedak.
- Jangan menyusui bayi dalam posisi tidur. Kalaupun terbiasa seperti itu, usahakan Anda tidak tertidur saat menyusui. Takutnya tanpa disadari, Anda menindihnya.