Cara Mendeteksi Siklus Subur Wanita Setelah Melahirkan

Saya (26 tahun), ibu seorang bayi berusia 6 bulan. Sampai sekarang masih menyusui anak saya. Dokter, apakah bila masih memberikan ASI secara penuh, tidak akan mengalami haid dan tidak akan terjadi kehamilan? Karena sampai sekarang, sejak melahirkan, saya belum pernah mendapatkan haid lagi. Saya juga tidak memakai kontrasepsi apapun. Bagaimana cara mendeteksi siklus subur atau tidak, terutama setelah kelahiran. Saya belum ingin mempunyai anak lagi dan ingin memakai metode kalender.  (Sinarni Harsono - Jakarta)

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi ibu. Bila ibu melakukan pemberian ASI secara eksklusif artinya dalam 4 bulan pertama bayi ibu hanya menerima ASI saja sebagai makanannya; tidak menerima cairan/minuman apapun, maka pemberian ASI eksklusif ini akan memberi banyak keuntungan bagi bayi dan dapat berfungsi sebagai metoda KB karena dapat mencegah kembalinya kesuburan (ovulasi) melalui mekanisme penekanan hormonal. Penekanan hormon ini dapat mengakibatkan tertundanya haid sampai periode waktu tertentu, kadang-kadang ada ibu menyusui yang tidak mendapat haid sampai anaknya berusia dua tahun.

Untuk mendeteksi apakah kesuburan ibu telah kembali atau tidak, dapat dilakukan pemeriksaan hormon ibu. Sebaiknya ibu memeriksakan diri ke dokter kandungan ibu. Setelah empat bulan atau bila ibu memberi makanan tambahan, maka ASI tidak lagi efektif sebagai metoda pencegahan kehamilan. Sebaiknya ibu memakai metoda KB yang telah tersedia di pasaran, misalnya KB suntik dengan depot medroxy progesteron acetate (DMPA) yang diberikan setiap 3 bulan atau KB pil (mini pil) yang harus diminum setiap hari. Metoda kalender merupakan metoda KB alamiah yang cukup efektif bila siklus haid ibu teratur, karena metoda ini berdasarkan perhitungan kapan terjadinya masa subur.