Jika Anda sudah memasuki usia dewasa dan merasa tidak puas dengan susunan gigi dan senyuman Anda, mungkin sempat terlintas di pikiran untuk menggunakan kawat gigi. Lalu timbul pertanyaan apakah ada batasan usia maksimal untuk menjalani perawatan tersebut? Para ahli menyatakan, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki susunan gigi dengan perawatan orthodontik (kawat gigi/behel).
Orang yang sudah berusia dewasa dan terjun dalam dunia profesional umumnya menyadari bahwa penampilan adalah elemen penting yang dapat menunjang karir, apalagi jika bekerja di bidang yang mengharuskannya sering berhadapan dengan banyak orang. Senyum adalah salah satu hal yang dapat membuat penampilan seseorang semakin menarik, dan senyum yang indah tentu didukung oleh gigi yang sehat.
Menurut American Association of Orthodontists, di Amerika jumlah orang dewasa yang menginginkan perawatan orthodontik meningkat sebanyak 37% antara tahun 1994 dan 2004. Demikian juga di Inggris, pada rentang waktu kurang dari 10 tahun terlihat peningkatan dari 25% menjadi 70% orang dewasa yang memakai kawat gigi.
Sebetulnya, tujuan perawatan orthodontik bukan hanya sekedar untuk mendapatkan senyum indah. Gigi dengan susunan yang tidak teratur atau tumpang tindih, gigitan yang tidak normal, atau gigitan silang meningkatkan kemungkinan terbentuknya plak yang sulit dibersihkan. Jika dibiarkan, lama kelamaan akan mengarah kepada penyakit gusi. Selain itu, gigitan yang tidak normal dapat membuat tidak nyaman saat pengunyahan, dan lama kelamaan dapat menyebabkan gangguan pada sendi rahang dan sakit kepala.
Tidak terdapat perbedaan antara pemakaian kawat gigi pada usia remaja dengan usia dewasa. Namun karena tulang rahang pada pasien dewasa lebih padat, perawatan orthodontik dapat membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun lamanya perawatan juga ditentukan oleh kedisiplinan pasien dalam mematuhi jadwal kunjungan untuk kontrol ke dokter gigi. Rata-rata waktu yang dibutuhkan dari mulai pemasangan hingga kawat gigi dapat dilepas adalah 18 bulan hingga 3 tahun, bergantung pada berat ringannya kasus.