TAHUKAH Anda jika keringat tidak menunjukan jumlah kalori yang dibakar? Hidup kita sering kali dikelilingi oleh mitos yang belum tentu kebenarannya. Tak hanya per soalan tradisi, namun mitos pun merambah hingga dunia olahraga. Ada saatnya kita memercayai jika sesuai dengan logika. Pendapat para pakar membantu kita untuk memutuskan mana yang bisa kita percayai. Tetapi sebelumnya apa sajakah nitos-mitos yang beredar di masyarakat tentang olahraga?
1. Belum merasa sakit, berarti belum mendapatkan hasil maksimal.
Saat memulai program olahraga, tentunya Anda akan merasa sakit pada otot. Menurut ahli bedah tulang Jeffrey Berg, ini merupakan hal yang normal. Tetapi, jika ada rasa sakit lain seperti sakit pada persendian, sakit tulang, peregangan otot, urat, atau tendon yang bisa berakit buruk, ada baiknya Anda beristirahat terlebih dahulu. Hal ini, terang Berg, akan semakin buruk jika Anda mengabaikannya."
Bagaimana cara yang tepat? Berg menyarankan untuk memulai secara perlahan dan bertahap. Sebaiknya memulai berolahraga juga saat badan terasa sehat. The American College of Sports juga merekomendasikan Anda untuk memulai program latihan secara perlahan sambil mendengarkan bahasa tubuh dan saran dokter.
2. Ada satu cara terbaik untuk berolahraga.
Menurut Berg, ini merupakan pernyataan yang salah."Pada faktanya, tidak ada satu cara terbaik melakukan olahraga." Kuncinya, terang Berg, adalah melakukan latihan beragam. Anda, lanjut dia, harus bisa memadukan berbagai latihan dan rutinitas berbeda ke dalam strategi fitnes Anda untuk mendapatkan hasil yang diharapkan."Olahraga yang Anda pilih sebaiknya disesuaikan dengan apa yang Anda suka, selanjutnya dioptimalkan dan usahakan menghindari cidera."
3. Semakin banyak keringat, semakin banyak lemak yang dibakar.
Menurut chief exercise physiologist for the American Council on Exercise Cedric Bryant, ini merupakan pernyataan yang salah. Jumlah keringat, terang Bryant, merupakan indikasi kemampuan tubuh dalam mempertahankan suhu normal tubuh. Anda akan mulai berkeringat saat tubuh mulai menyimpan panas sehingga Anda bisa merasakan pendinginan melalui pengeluaran keringat."Jadi, tidak ada hubungannya dengan jumlah energi atau kalori yang dibakar."
4. Minum air picu kram.
Menurut Bryant, kram merupakan gejala dehidrasi. Jadi ini hanyalah mitos semata. Pada dasarnya, terang dia, minum air akan membantu memastikan kalau tubuh tidak kekurangan cairan. Hal ini justru mengurangi risiko Anda mengalami kram.
5. Angkat beban membuat Anda terlihat berotot.
Menurut Bryant, ini merupakan mitos yang seringkali membuat perempuan menghindari latihan kekuatan. Pembentukan otot, menurut dia, cenderung bergantung pada faktor genetik."Kurang dari 1% perempuan, dan kurang dari 10% laki-laki yang mempunyai kecenderungan genetik untuk membentuk otot sebagai respon terhadap latihan kekuatan."
6. Olahraga merupakan cara pasti menurunkan berat badan.
Menurut Bryant, olahraga memang membantu menurunkan berat badan, tetapi sebaiknya tidak berdiri sendiri. Anda harus memperhitungkan diet."Cara terbaik mengubah komposisi tubuh adalah dengan memadukan latihan dan diet sehat."
7. Anda bisa menurunkan berat badan dengan fokus melatih bagian tubuh tertentu.
"Ini hanyalah mitos semata," terang Bryant. Menurut dia, Anda tidak bisa menghilangkan lemak dari satu area tubuh hanya dengan melatih area tersebut saja. Lemak, lanjut dia, akan disimpan di seluruh tubuh. Tetapi, area tempat penyimpanan lemak pertama kali akan kehilangan lemak terakhir kali. Untuk laki-laki, lemak yang paling sulit dihilangkan adalah di area perut. Sedang pada perempuan, lemak bermasalah biasanya terdapat di area pinggang, pantat, dan paha.